Nama Badaria Zulfitri
NPM 16-630-039
KUALITAS DAN KUANTITAS AIR BERSIH UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN MANUSIA
Kualitas air secara umum
menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan
atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang
dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial
didalam kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang
tidak membutuhkan air. Sebagian besar tubuh manusia itu sendiri terdiri
dari air. Tubuh manusia rata-rata mengandung air sebanyak 90 % dari
berat badannya. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60%, berat badan terdiri
dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80% . Air
bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan manusia untuk melakukan
segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui bagaimana air dikatakan
bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam jumlah yang memadai
dalam kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi kualitas, ada
bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik
yang terdiri atas bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas
pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas biologi diman air terbebas
dari mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia
dapat berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang
memadai sesuai dengan aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun
waktu tertentu.
Kata Kunci : Kualitas, Air, Manusia
Air sebagai materi esensial
dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air untuk keperluan
sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap
tempat, setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara.
Semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat pula
kebutuhan manusia akan air. Jumlahpenduduk dunia setiap hari bertambah,
sehingga mengakibatkan jumlah kebutuhan air (Suriawiria,1996: 3).
Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat
pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk
keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air
bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dapatdiminum apabila dimasak.
Bagi manusia kebutuhan akan air
sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia sebagian
besar terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh. Air
di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut
bahan-bahan makanan yang penting bagi tubuh. Sehingga untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia berupaya mendapatkan air
yang cukup bagi dirinya (Suharyono, 1996). Dalam menjalankan fungsi
kehidupan sehari-hari manusia amat tergantung pada air, karena air
dipergunakan pula untuk mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan lain
sebagainya. Manfaat lain dari air berupa pembangkit tenaga, irigasi,
alat transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan ini. Semakin
maju tingkat kebudayaan masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.
Kebutuhan air yang paling utama
bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu kesehatan setiap orang
memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya dapat
bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002).
Air merupakan faktor penting
dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup diantaranya sebagai
air minum atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan harus
bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air
minum yang memenuhi syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin
lama makin berkurang sebagai akibat ulah manusia sendiri baik sengaja
maupun tidak disengaja.
Upaya pemenuhan kebutuhan air
oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air permukaan, atau
langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah
yang paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa
kelebihan di banding sumber-sumber lainnya antara lain karena kualitas
airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif
kecil.
Akan tetapi air yang
dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena sering
ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang
dapat menimbulkan penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup
manusia.
Berdasarkan masalah di atas, maka
perlu diketahui kualitas air yang bisa digunakan untuk kebutuhan
manusia tanpa menyebabkan akibat buruk dari penggunaan air tersebut.
Kebutuhan air bagi manusia harus terpenuhi baik secara kualitas maupun
kuantitasnya agar manusia mampu hidup dan menjalankan segala kegiatan
dalam kehidupannya.
Ditinjau Dari Segi Kualitas
(Mutu) Air Secara langsung atau tidak langsung pencemaran akan
berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan
penetapan kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang
digunakan oleh manusia sebagai air minum berpedoman pada standar
kualitas air terutama dalam penilaian terhadap produk air minum yang
dihasilkannya, maupun dalam merencanakan
sistem dan proses yang akan dilakukan terhadap sumber daya air (Razif, 2001:4).
Persyaratan Kualitas Air
Parameter Kualitas Air yang
digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak tercemar atau
memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.
- Persyaratan Fisika Air
Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut:
- Jernih atau tidak keruh
Air yang keruh disebabkan oleh
adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak kandungan
koloid maka air semakin keruh.
- Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah tangga
harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang
berbahaya bagi kesehatan.
- Rasanya tawar
Secara fisika, air bisa dirasakan
oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin menunjukan air
tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu
yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam
organik maupun asam anorganik.
- Tidak berbau
Air yang baik memiliki ciri tidak
berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk
mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian)
oleh mikroorganisme air.
- Temperaturnya normal
Suhu air sebaiknya sejuk atau
tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada
pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat
pertumbuhan mikro organisme.
- Tidak mengandung zat padatan
Air minum mengandung zat padatan yang terapung di dalam air.
- Persyaratan Kimia
Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.
1) pH (derajat keasaman)
Penting dalam proses penjernihan
air karena keasaman air pada umumnya disebabkan gas Oksida yang larut
dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek
kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH
yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat
menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat
mengganggu kesehatan.
2) Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu
kesadahan sementara dan kesadahanvnonkarbonat (permanen). Kesadahan
sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang
dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur
dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan
karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi
dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah
dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan
konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan
korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium
dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah
yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.
3) Besi
Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan
rasa logam besi dalam air, serta
menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan
salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak
ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air
adalah 1,0 mg/l
4) Aluminium
Batas maksimal yang terkandung
didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2
mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak
enak apabila dikonsumsi.
5) Zat organik
Larutan zat organik yang bersifat
kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi
lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di
perairan
6) Sulfat
Kandungan sulfat yang berlebihan
dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air
(panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering
dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.
7) Nitrat dan nitrit
Pencemaran air dari nitrat dan
nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari
NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang
digunakan dan dari oksidasi NO2
oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar
dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi
langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang
dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.
8) Chlorida
Dalam konsentrasi yang layak,
tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan
untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion
Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.
9) Zink atau Zn Batas maksimal
Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. penyimpangan terhadap
standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam
jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme,
karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.
- 3. Persyratan mikrobiologis
Persyaratan mikrobiologis yangn harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:
- Tidak mengandung bakteri patogen, missalnya: bakteri golongan coli; Salmonella typhi, Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.
- Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton colifprm, Cladocera dan lain-lain. (Sujudi,1995)
- COD (Chemical Oxygen Demand)
COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bahan oksidan misalnya kalium
dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air
(Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam air bersih berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001
mengenai baku mutu air minum
golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l. apabila nilai COD
melebihi batas dianjurkan, maka kualitas
air tersebut buruk.
- BOD (Biochemical Oxygen Demand)
Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk
memecah bahan – bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Nilai
BOD tidak menunjukkan jumlah
bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur secara relatif
jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah
menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik
menggunakan bahan organik makin rendah BOD maka kualitas air minum
tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air bersih menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air dan air minum
golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l
Adanya penyebab penyakit didalam
air dapat menyebabkan efek langsung dalam kesehatan. Penyakit-penyakit
ini hanya dapat menyebar apabila mikro penyebabnya dapat masuk ke dalam
air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kualitas air yang digunakan
masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan agar dapat terhindar dari
berbagai penyakit maupun gangguang kesehatan yang dapat disebabkan oleh
air. Untuk mengetahui kualitas air tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium yang mencakup antara lain pemeriksaan bakteriologi air,
meliputi Most Probable Number (MPN)
dan angka kuman. Pemeriksaan MPN dilakukan untuk pemeriksaan kualitas
air minum, air bersih, air badan, air pemandian umum, air kolam renang
dan pemeriksaan angka kuman pada air PDAM.
Khusus untuk air minum, disyaratkan bahwa tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golongan E. coli, Salmonella typhi, Vibrio cholera. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air (Transmitted by water) dan tidak mengandung bakteri non-patogen, seperti Actinomycetes dan Cladocera (Soewarno. 2002).
Bagi manusia air minum adalah
salah satu kebutuhan utama. Mengingat bahwa berbagai penyakit dapat
dibawah oleh air kepada manusia memanfaatkannya, maka tujuan utama
penyediaan air bersih/air minum bagi masyarakat adalah untuk mencegah
penyakit yang dibawah oleh air. Penyediaan air bersih selain kuantitas
kualitasnya pun harus memenuhi standar yang berlaku. Air minum yang
memenuhi baik kuantitas maupun kualitas sangat membantu menurunkan angka
kesakitan penyakit perut terutama penyakit diare. Sehingga pengawasan
terhadap kualitas air minum agar tetap memenuhi syarat-syarat kesehatan
berdasarkan Kepmenkes RI No 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat
dan pengawasan kualitas air minum (Depkes, 2002)
Ditinjau dari jumlah atau
kuantitas air yang dibuthkan manusia, kebutuhan dasar air bersih adalah
jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat hidup
secara layak yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan untuk melakukan
aktivitas dasar sehari-hari (Sunjaya dalam Karsidi, 1999 : 18).
Ditinjau dari segi kuantitasnya, kebutuhan air rumah tangga menurut
Sunjaya adalah:
- Kebutuhan air untuk minum dan mengolah makanan 5 liter / orang perhari.
b. Kebutuhan air untuk higien yaitu untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 – 30 liter / orang perhari.
c. Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25 – 30 liter / orang perhari.
d. Kebutuhan air untuk menunjang
pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sanitasi atau pembuangan
kotoran 4 – 6 liter / orang perhari, sehingga total pemakaian perorang
adalah 60 – 70 liter / hari di kota. Banyaknya pemakaian air tiap
harinya untuk setiap rumah tangga berlainan, selain pemakaian air tiap
harinya tidak tetap banyak keperluan air bagi tiap orang atau setiap
rumah tangga itu masih tergantung dari beberapa faktor diantaranya
adalah pemakaian air di daerah panas akan lebih banyak dari pada di
daerah dingin, kebiasaan hidup dalam rumah tangga misalnya ingin rumah
dalam keadaan bersih selalu dengan mengepel lantai dan menyiram halaman,
keadaan sosial rumah tangga semakin mampu atau semakin tinggi tingkat
sosial kehidupannya semakin banyak menggunakan air serta pemakaian air
dimusim panas akan lebih banyak dari pada dimusim hujan.
Sumber air merupakan salah satu
komponen utama yang ada pada suatu sistem penyediaan air bersih, karena
tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih tidak akan
berfungsi (Sutrisno, 2000 : 13). Macam-macam sumber air yang dapat di
manfaatkan sebagai sumber air minum sebagai berikut :
1. Air laut
Mempunyai sifat asin, karena
mengandung garam NaCl.Kadar garam NaCl dalam air laut 3 % dengan keadaan
ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.
2. Air Atmosfer
Untuk menjadikan air hujan
sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan mulai turun,
karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai
sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak
reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau
karatan. Juga air ini mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros
terhadap pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
Adalah air hujan yang mengalir di
permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran
selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu,
daun-daun, kotoran industri dan lainnya. Air permukaan ada dua macam
yaitu air sungai dan air rawa. Air sungai digunakan sebagai air minum,
seharusnya melalui pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai
ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi. Debit yang
tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat
mencukupi. Air rawa kebanyakan berwarna disebabkan oleh adanya zat-zat
organik yang telah membusuk, yang menyebabkan warna kuning coklat,
sehingga untuk pengambilan air sebaiknya dilakukan pada kedalaman
tertentu di tengah-tengah.
4. Air tanah
Air tanah adalah air yang berada
di bawah permukaan tanah didalam zone jenuh dimana tekanan
hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suyono,1993
:1).
5. Mata air
Yaitu air tanah yang keluar
dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh
musim dan kualitas atau kuantitasnya sama dengan air dalam.
Sistem penyediaan air bersih
meliputi besarnya komponen pokok antara lain: unit sumber baku, unit
pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit
konsumsi, yaitu (1)Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem
penyediaan air bersih yang mana pada unit ini sebagai penyediaan air
baku yang bisa diambil dari air tanah, air permukaan, air hujan yang
jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan. (2) Unit pengolahan air
memegang peranan penting dalam upaya memenuhi kualitas air bersih atau
minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan bakteriologi, kualitas air
baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan akan berubah menjadi
air bersih atau minum yang aman bagi manusia. (3). Unit produksi adalah
salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang menentukan jumlah
produksi air bersih atau minum yang layak didistribusikan ke beberapa
tandon atau reservoir dengan sistem pengaliran gravitasi atau
pompanisasi. (4). Unit produksi merupakan unit bangunan yang mengolah
jenis-jenis sumber air menjadi air bersih.
Adapun beberapa sumber air yang
dapat diolah untuk mendapatkan air bersih, yaitu sumur Dangkal/Dalam
Pengolahan tidak lengkap hanya pengolahan Fe, Mn, dan pembubuhan
desinfektan, sungai Pengolahan lengkap bila kekeruhannya tinggi > 50.
danau NTU (Nephelometric Turbidity Unit) Pengolahan tidak lengkap, bila
kekeruhan < 50 NTU, unit transmisi berfungsi sebagai pengantar air
yang diproduksi menuju ke beberapa tandon atau reservoir melalui
jaringan pipa. (Linsay, 1995)